Meriahkan HUT Ke-77 RI, Anak Asuh LAZ Zakat Sukses Ikuti Lomba Kemerdekaan


Sebagai remaja generasi penerus bangsa, pemuda-pemudi Indonesia dituntut untuk menciptakan kontribusi nyata melalui karya dan bakat yang dimiliki. Hal ini juga telah dilakukan oleh anak asuh binaan LAZ Zakat Sukses pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus silam. Mayoritas anak asuh LAZ Zakat Sukses mengikuti perlombaan 17 Agustus baik yang digelar di sekolah maupun di lingkungan rumah.

Malaikat, Aira, Yusti, Caroline, Andini, dan Caesar merupakan 6 diantara anak asuh lainnya yang semangat mengikuti perlombaan kemerdekaan HUT RI ke-77 di sekolahnya. Dari sekian perlombaan yang diikuti, Yusti merupakan salah satu anak asuh yang berbeda karena mengikuti perlombaan paduan suara. Ternyata, Yusti merupakan anak asuh yang berbakat dalam hal bernyanyi. Hal ini ia wujudkan dengan mengikuti perlombaan paduan suara dan berhasil menjuarai perlombaan tersebut.

Selain itu, Yusti juga mengikuti perlombaan lain yaitu lomba makan kerupuk di sekolahnya. Hasilnya, ia berhasil juara 2 dengan mengalahkan peserta lain. Tidak hanya Yusti, gadis cantik berusia 7 tahun bernama Caroline juga menyambut kemerdekaan RI dengan mengikuti lomba dekor kelas dan kerajinan tangan. Ia pun berhasil menyabet dua penghargaan tersebut dengan menjuarai perlombaan.

Kemeriahan kemerdekaan di sekolah juga diikuti oleh Caesar, remaja berusia 13 tahun ini mengikuti lomba futsal. Meskipun tidak menjuarai turnamen kemerdekaan tersebut, namun ia dengan teman-temannya tetap bangga atas usaha dan kerja kerasnya. Perhelatan lomba juga diikuti oleh Andini, siswi kelas 8 SMP dengan mengikuti lomba kemerdekaan cerdas cermat di sekolahnya. Alhasil, ia berhasil juara ketiga dari perlombaan tersebut. Sebelum melaksanakan perlombaan, mereka terlebih dahulu memperingati hari kemerdekaan dengan mengikuti upacara bendera di lapangan sekolah.

Sementara itu, kontribusi lain juga telah dibuktikan oleh Winda, Annisa, dan Nayla, dengan mengikuti perlombaan 17 Agustus di lingkungan rumahnya. Winda & Nayla mengikuti lomba menari di rumahnya. Sementara Nayla mengikuti lomba balap karung, makan kerupuk, dan memasuki paku ke botol. Mereka pun merasa senang karena untuk pertama kalinya mereka mengikuti lomba setelah dua tahun lebih di landa COVID-19 sehingga kegiatan perlombaan pun ditiadakan.

“Seneng akhirnya bisa ikut lomba 17 Agustus ini. Walaupun tidak menang, tapi pokoknya seru dan menyenangkan,” kata Nayla. Hal senada juga disampaikan oleh Winda yang mengikuti perlombaan nari. Menurutnya, perlombaan ini bukan sekedar ajang mencari para pemenang. Namun, sebuah kompetisi yang dapat mempersatukan keberagaman Indonesia, memperkokoh tali silaturahmi, dan meningkatkan solidaritas pemuda Indonesia.

“Harapannya, semoga tahun depan masih diberikan nikmat umur, agar Winda masih bisa mengikuti lomba 17 Agustus lagi, Aamin,” ujar Winda, remaja berusia 12 tahun.

Author