Yatim Dhuafa: Senyum Mereka Bergantung pada Kedermawanan Anda


Yatim dan dhuafa merupakan istilah untuk menggambarkan keadaan seseorang yang identik dengan kekurangan dari segi finansial.

Yatim secara bahasa dimaknai dengan “infirad” atau sendiri. Sedangkan secara istilah yatim adalah seseorang yang belum baligh (dewasa) dan ditinggal wafat oleh ayahnya.

Dhuafa secara bahasa di ambil dari kata “dh’afa atau dhi’afan” yang artinya lemah dan tidak berdaya. Secara istilah dhuafa adalah keadaan orang-orang yang lemah secara ekonomi dan hidup dalam kemiskinan serta ketidakmampuan.

Yatim merupakan salah satu dari golongan dhuafa, yaitu orang yang lemah. Oleh karena itu, Islam sangat menganjurkan untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa.

Pentingnya Menyantuni Anak Yatim Dhuafa

Menyantuni anak yatim merupakan hal yang sangat penting untuk membantu mengarahkan masa depan mereka. Santunan yang diberikan hendaknya terorganisir dengan baik, yaitu melalui program oleh lembaga.

Santunan untuk pendidikan menjadi hal fundamental, agar para yatim dan dhuafa memiliki bekal ilmu pengetahuan untuk membentengi dan bekal mereka di masa depan.

Kedermawanan orang-orang kaya menjadi ladang harapan bagi mereka untuk dapat melanjutkan kehidupan dan pendidikan.

Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim dan Dhuafa

Terdapat banyak keistimewaan bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim, berikut 5 di antaranya:

  • Dimasukkan ke Dalam Syurga

Rasulullah SAW, menyampaikan bahwa balasan bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim adalah syurga. Sebagaimana dalam hadist oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW, bersabda;

Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi)

  • Berteman Dekat dengan Rasulullah di Syurga

Bertemu dengan Rasulullah merupakan impian semua umat Islam, dan Rasulullah telah memberikan rambu agar kelak dapat bersama dengannya di syurga yaitu dengan mengasuh anak yatim.

Dari Sahl bin Sa’d, Rasulullah SAW bersabda “Aku dan orang yang mengasuh anak yatim akan berada di surga begini,” beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

  • Terhindar dari Siksa Hari Kiamat

Hal ini berdasarkan hadist dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW, bersabda: “Demi yang mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR.Thabrani)

  • Dilembutkan Hatinya

Hati yang keras hendaknya dilembutkan dengan memperbanyak sedekah, hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW; “Ada seseorang yang mengadu kepada Nabi Muhammad tentang kerasnya hati. Rasulullah menjawab: Silahkan beri makan orang miskin dan usap kepala anak yatim.” (Ibnu Hajar Al-Asqalani).

  • Tidak Termasuk Golongan Pendusta Agama

Di sisi lain, dengan menyantuni anak yatim dapat menghindarkan seseorang dari golongan pendusta agama, sebagaimana firman Allah SWT;

Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada anak miskin.” (QS Al Ma’un, ayat 1-3)

Harta yang Diberikan Tidak Berkurang

Sejatinya santunan yang diberikan sama sekali tidak mengurangi harta. Justru sebaliknya, sebagai jalan untuk mendapatkan keberkahan (tambahan kebaikan) dari harta yang dimiliki.

Dalam QS. Saba ayat 39, Allah SWT berfirman: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Bahkan Allah SWT, memperingatkan kepada hambanya untuk berinfak, hal tersebut tertuang dalam hadits oleh Yahya bin Syarf an Nawawi dalam Riyadhus Shalihin No. 559.

Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa menyantuni anak yatim dan dhuafa menjadi hal yang sangat dianjurkan dengan berbagai keistimewaan yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul.

Untuk itu, Zakat Sukses membuat program khusus untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa melalui “Asuh dari Jauh”. Asuh dari Jauh merupakan program pada pilar Pendidikan dan Sosial Kemanusiaan guna membantu menumbuhkan perekonomian, mengembangkan karakter, meningkatkan ilmu pengetahuan dan menjaga ibadah harian anak yatim dhuafa agar tetap stabil.

Program tersebut tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan Anda. Oleh karena itu, mari bantu anak yatim dhufa melalui Zakat Sukses, Anda dapat berperan langsung dengan cara berzakat maupun berinfak melalui link berikut ini: (”’https://sahabatberbagi.org/) atau langsung melalui transfer ke rekening zakat sukses berikut (”’https://zakatsukses.org/layanan/zakatsukses-rekening-donasi/) Semoga Allah mempertemukan kita dengan Rasulullah di surga nanti!

Author