Oleh : Zunaizah
Assalamualaikum Sahabat Zakat, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menginfokan bahwa pada maret 2023 persentase kemiskinan di Indonesia sebesar 9,36%. Hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Undang-undang no 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia salah satunya melalui zakat.
Zakat merupakan ibadah yang berdimensi ganda, dimana selain untuk mendapatkan ridho dan pahala dari Allah SWT, juga merupakan ibadah yang berdimensi sosial. Karena zakat sering digunakan untuk kepentingan sosial salah satunya yaitu peningkatan kesejahteraan. Harta yang dikeluarkan merupakan hak mustahik, maka dari itu zakat berfungsi untuk membantu, menolong dan membina mereka, terutama fakir miskin. Selain itu, dengan dikeluarkannya zakat ini masyarakat yang menerima zakat akan memiliki kehidupan yang lebih baik dan sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka secara layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindarnya dari kekufuran dan agar tidak adanya hasut yang kemungkinan ada di dalam hati mereka ketika melihat orang yang memiliki harta yang cukup banyak.
Zakat sangat memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Dalam pengelolaannya zakat juga harus melihat kebutuhan real penerima zakat, memastikan bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan dana zakat yang diberikan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan mustahik tersebut. Bahkan, harapan besar dari amalan ibadah zakat ini dapat mengubah kedudukan seorang mustahik menjadi muzakki. Dalam hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara.
Dalam Al-Qur’an pengelolaan zakat haruslah dilakukan oleh organisasi pengelolaan zakat atau yang biasa disebut sebagai amil zakat. Amil zakat merupakan penghubung antara muzakki dengan mustahik sehingga pengelolaan zakat ini haruslah benar-benar amanah, jujur, professional dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Sebagaimana yang telah Allah SWT jelaskan dalam surat At-Taubah ayat 103 yang artinya:
“Ambillah zakat dari Sebagian harta mereka, dengan zakat itu Sahabat membersihkan dan mensucikan mereka serta mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa Sahabat itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka.” Ayat tersebut menjelaskan secara singkat bahwa pentingnya zakat untuk diambil oleh para petugas pengelola zakat atau amil zakat. Namun, pengelolaan yang dilakukan amil juga bukan menjadi salah satu cara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan umat, maka dari itu kesadaran muzakki dalam menunaikan kewajibannya untuk membayar zakat serta kesadaraan mustahik dalam memanfaatan dana zakat juga harus di bangun.
Oke Sahabat Zakat, semoga penjelasan yang disampaikan dapat membuka perhatian kita bahwa peran zakat itu sangat mempunyai potensi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentunya zakat juga harus dikelola oleh lembaga zakat yang terpercaya. Maka dari itu tunaikan zakat kalian di lembaga amil zakat sukses yang insya allah dalam pengelolaan zakatnya amanah, profesional dan juga transparan. Yuk berzakat melalui tombol di bawah ini.
