waspada tujuh cara sedekah yang salah bisa hilangkan keberkahan

7 Cara Sedekah ini Bisa Hilangkan Keberkahan, Awas Terjebak


Awas Terjebak, 7 Cara Sedekah yang Salah ini Bisa Hilangkan Keberkahan. Sedekah, amalan mulia yang dianjurkan dalam Islam, tak hanya membantu orang lain yang membutuhkan, tetapi juga membawa pahala bagi pemberi. Selain niat yang ikhlas karena Allah, perlu diingat bahwa cara bersedekah juga memiliki pengaruh besar terhadap keberkahan yang didapatkan. 

Berikut tujuh kesalahan cara bersedekah yang bisa menghilangkan keberkahannya, beserta penjelasannya.

1. Menyakiti Hati Penerima Sedekah

Membicarakan sedekah di depan orang banyak, terutama di depan si penerima, dapat membuatnya merasa malu dan direndahkan. Hal ini bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits yang menekankan pentingnya bersedekah dengan cara yang terhormat dan tidak menyakiti hati.

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 262)

Bahkan di ayat 264 Allah menegaskan barang siapa yang mengungkit-ungkit sedekah yang pernah diberikan dan menyakiti hari yang menerimanya, akan menghilangkan pahala sedekah. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (QS. Al-Baqarah [2]: 264)

Membicarakan sedekah di depan orang lain dapat membuat si penerima dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri mereka. Di samping itu, membicarakan sedekah di depan orang lain juga dapat menimbulkan prasangka buruk dan rasa iri di antara anggota masyarakat.

2. Sedekah dengan Cara Pamer

Menyebarkan informasi tentang sedekah dengan tujuan mendapatkan pujian dan popularitas tak sejalan dengan nilai-nilai Islam. Al-Qur’an dan Hadits mengingatkan bahwa sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan dengan ikhlas dan tersembunyi.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 261, “Jika kamu menampakkan sedekah, itu baik sekali. Tetapi jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang miskin, maka itu lebih baik bagimu; dan Allah akan menghapuskan dosa-dosamu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 261)

Rasulullah SAW juga bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang tidak diketahui oleh tangan kiri apa yang dilakukan oleh tangan kanan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, ini bukan berarti Islam melarang memperlihatkan sedekah. Sedekah secara terang-terangan diperbolehkan dengan tujuan untuk transparansi dan syiar (dakwah) untuk menginspirasi orang lain agar tidak ragu untuk ikut bersedekah. Yang tidak diperbolehkan adalah apabila tujuannya hanya untuk mengejar sanjungan, popularitas dan followers yang banyak.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ma’un ayat 6-7, “Sesungguhnya mereka yang riya’ itu tidak beriman kepada Allah dan hari akhir; dan mereka menjadikan setan sebagai pelindung mereka; dan mereka mengikuti pelindungnya itu.” (QS. Al-Ma’un [107]: 6-7)

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beramal dengan riya’ dan sum’ah, maka dia akan mendapatkan dua dosa: dosa karena riya’ dan dosa karena sum’ah.” (HR. Ahmad)

Sedekah yang dilakukan dengan cara pamer menunjukkan bahwa pemberi lebih mementingkan pujian dan penghargaan daripada membantu orang lain. Hal ini dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan rasa tidak percaya antar individu.

3. Cara Sedekah Sambil Menggerutu

Memberikan sedekah dengan rasa kesal dan kurang ikhlas bukan hanya tidak dihargai oleh Allah SWT, tetapi juga dapat melukai hati si penerima. Hadits Rasulullah SAW menegaskan bahwa sedekah yang paling utama adalah sedekah yang diberikan dengan ikhlas dan penuh kerelaan.

Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang diberikan dengan ikhlas dan penuh kerelaan.” (HR. Tirmidzi)

Memberikan sedekah sambil menggerutu dapat membuat penerima merasa tidak dihargai dan tidak dihormati. Hal ini dapat merusak hubungan dan menimbulkan rasa sakit hati. 

Selain itu, sedekah yang diberikan dengan tidak ikhlas tidak akan membawa pahala bagi pemberi. Secara sosial, hal ini juga dapat merusak nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas di masyarakat.

4. Cara Sedekah sebagai Kebiasaan Formal

Melakukan sedekah hanya karena tradisi atau adat istiadat tanpa keikhlasan hati tidak membawa manfaat dan pahala bagi pemberi. Al-Qur’an dan Hadits menekankan pentingnya niat dalam beramal, yang menjadi landasan utama penerimaan amalan di sisi Allah SWT.

“Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Allah Maha Tahu segalanya termasuk apa yang ada di dalam hati manusia dan apapun yang tersembunyi. Ada sebagian orang yang bersedekah hanya sebagai formalitas karena sudah menjadi kebiasaan setiap kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memperbaharui niat setiap kali bersedekah hanya untuk meraih ridha Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas ayat 1-4:

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada manusia pikiran-pikiran jahat. Dan syaitan itu adalah kawan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Ikhlas [108]: 1-4)

Sedekah yang dilakukan hanya sebagai formalitas tidak akan membawa manfaat bagi si penerima maupun pemberi. Dalam jangka panjang, ini justru dapat memicu sikap apatis dan tidak peduli terhadap sesama.

5. Bersedekah dengan Harta yang Buruk

Memberikan sedekah dengan harta yang tidak baik, seperti harta yang diperoleh dengan cara haram atau harta yang rusak, tidak dibenarkan dalam Islam. Al-Qur’an dan Hadits mengajarkan untuk memberikan sedekah dari harta terbaik yang dimiliki sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan si penerima.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 267:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah [2]: 267)

Rasulullah SAW bersabda, “Berikanlah sedekah dari harta yang terbaik yang kamu miliki. Karena Allah SWT tidak menerima sedekah kecuali dari harta yang baik.” (HR. Tirmidzi)

Seringkali kita tidak mendahulukan sedekah, dan hanya menyisakan harta di akhir. Menghitung-hitung, untuk membeli gaya hidup kita mudah mengeluarkan uang banyak. Namun, untuk bersedekah kita sisakan yang sedikit.

Sedekah yang diberikan dengan harta yang tidak baik menunjukkan bahwa pemberi tidak sungguh-sungguh peduli dengan kesejahteraan si penerima. Oleh karena itu, mari mulai rencanakan sedekah kita sedari awal dengan niat memberikan yang terbaik sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.  

6. Sedekah Terpaksa

Memberikan sedekah karena dipaksa atau karena merasa malu tidak diridhai Allah SWT. Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Allah Yang Maha Pemurah memberi kesempatan kepada kita bersedekah sesuai dengan kemampuan kita. Jika memang kita tidak ada materi untuk disedekahkan, kita dapat menyedekahkan tenaga, pikiran, nasihat, atau hanya sekadar memberikan senyum yang tulus kepada orang yang kita temui.

Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW. yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari di saat terbitnya matahari: berbuat adil terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah; Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan salat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Salah satu hadits dari Abu Musa RA menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Tiap Muslim wajib bersedekah.” Sahabat lalu bertanya, “Jika tidak bisa?” Nabi menjawab, “Bekerjalah dengan tangannya yang berguna bagi dirinya dan ia dapat bersedekah.” Lagi sahabat itu bertanya, “Jika tidak dapat?” Nabi menjawab, “Membantu orang yang sangat membutuhkan.” Tanya sahabat lagi, “Jika tidak mampu?” Jawab Nabi, “Menganjurkan kebaikan.” Sahabat masih bertanya, “Jika tidak bisa juga?” Nabi menjawab, “Menahan diri dari kejahatan, maka itu sedekah untuk dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sedekah yang dilakukan dengan terpaksa dapat menimbulkan keraguan dan ketidak ikhlasan. Hal ini bahkan dapat memicu rasa kesal dan kebencian terhadap orang yang memaksanya untuk bersedekah. Oleh karena itu, hindari bersedekah dalam kondisi hati merasa terpaksa. Bila sudah terlanjur terjadi, maka belajar untuk memaafkan dan luruskan kembali niat sedekah untuk Allah SWT. semata.

7. Cara Sedekah Asal-asalan

Memberikan sedekah tanpa memperhatikan kebutuhan dan kondisi si penerima. Serta tanpa mencari tahu apakah sedekah yang diberikan sudah tepat, ini termasuk sedekah yang asal-asalan. Islam mengajarkan untuk memberikan sedekah dengan penuh pertimbangan dan memperhatikan dampak positifnya bagi penerima.

Islam mengajarkan bahwa zakat diberikan hanya kepada mustahik. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. Mustahik terbagi menjadi delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. Seorang amil zakat juga harus memastikan terlebih dahulu apakah penerima tersebut benar-benar seorang mustahik.

Dalam bersedekah, Islam juga mengajarkan untuk memberikan sedekah kepada kerabat atau keluarga terdekat terlebih dahulu. Setelah itu kepada tetangga yang membutuhkan. Setelah itu kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. 

Agar sedekah kita berdampak dan membawa manfaat maksimal, tentulah harus dikelola secara profesional. Memberikan sedekah secara asal-asalan kepada sembarang orang yang tidak kenal tanpa mencari tahu terlebih dahulu merupakan tindakan yang kurang bijaksana.

Oleh karena itu, Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan organisasi pengelola dana sosial hadir. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan solusi berupa pengelolaan dana zakat dan sedekah yang transparan, akuntabel, disalurkan secara tepat sasaran dan tepat guna. Berbagai program dirancang dan dilaksanakan agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.

Penutup

Allah berfirman dalam surat An-Nisa Ayat 114, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. Dan siapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridhaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar.” (QS. An-Nisa [4]:114)

Memberikan sedekah merupakan amalan mulia yang dianjurkan dalam Islam. Namun, perlu diingat bahwa cara bersedekah juga memiliki pengaruh besar terhadap diterima atau ditolak sedekah yang Sahabat Zakat berikan. 

Mari berikan sedekah dengan ikhlas karena Allah SWT dan penuh kerelaan, berikanlah dari harta terbaik yang Sahabat Zakat miliki, berikan sedekah kepada orang yang benar-benar membutuhkan, dengan cara yang baik dan saling menghormati. Semoga Allah SWT mengampuni segala kekurangan adab kita dalam bersedekah. Dan menerima setiap sedekah yang pernah kita keluarkan.

Sahabat, itulah tujuh cara bersedekah yang salah yang perlu kita hindari. Agar sedekah Sahabat Zakat dapat membawa manfaat bagi si penerima dan pemberi, serta mendapatkan pahala dan ridha dari Allah SWT. Sahabat Zakat dapat menyalurkan sedekah terbaik melalui lembaga terpercaya Zakat Sukses. Ingatlah bahwa sedekah yang terbaik adalah sedekah yang dilakukan dengan cara yang paling baik. Insya Allah, Zakat Sukses akan menyalurkan sedekah Sahabat secara amanah. Klik tombol di bawah ini untuk bersedekah. Semoga bermanfaat.

RAIH RIDHA ALLAH DENGAN SEDEKAH SEKARANG

 

Baca Artikel Lainnya:

Hati-Hati, 7 Niat dan Tujuan Sedekah yang Keliru

Keutamaan Bersedekah Atas Nama Orang Tua

Sedekah Menaungi Orang Mukmin Saat di Padang Mahsyar

Author