Bencana Kian Datang Silih Berganti di Indonesia, Bagaimana Sikap Kita?

Belum juga kasus Covid-19 sepenuhnya tertangani, pada awal tahun ini Indonesia harus menghadapi bencana alam yang cukup banyak. Tercatat pada tanggal 1–27 Januari 2021, BNPB melaporkan terdapat total 216 bencana di Indonesia yang terdiri dari 148 bencana banjir, 31 puting beliung, dan 37 bencana longsor. Hal ini menimbulkan banyak sekali kerusakan pada rumah warga maupun sarana dan prasarana hingga menimbulkan korban jiwa. Secara keseluruhan terdapat 1.517.935 jiwa yang harus mengungsi hingga keadaan kembali membaik.

Banyaknya bencana di Indonesia kini seharusnya dapat membuat kita sadar bahwa ada yang harus dievaluasi baik dari segi perilaku diri sendiri maupun berbagai kebijakan pemerintah. Salah satu contoh yang sekiranya bisa diambil adalah banjir, bencana tersebut dapat terjadi karena dua faktor, yakni faktor alam dan faktor manusia. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Bappenas, secara umum penyebab utama banjir adalah adanya perubahan perilaku manusia dalam mengubah fungsi lingkungan dan secara signifikan menurunkan kapasitas penyerapan air secara drastis didukung oleh sistem drainase rumah yang kurang memadai. Dengan kata lain, faktor perilaku manusia juga memiliki peran terhadap kenaikan volume air hingga menyebabkan luapan besar dan merusak rumah warga. Selain itu, lemahnya hukum juga turut berperan terhadap masalah penambangan pasir ilegal di tepi sungai maupun penggundulan hutan sehingga berdampak pada berkurangnya daya tampung air terutama saat musim hujan berlangsung.

Tiada satu pun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, begitu yang tertulis di Qs. At-Taghabun Ayat 11. Dalam artian segala yang terjadi di Indonesia saat ini memang sudah tertulis oleh Allah di lauh mahfuz-Nya. Sekilas kata ‘musibah’ dan ‘bencana’ identik dengan hal yang negatif atau buruk, akan tetapi alangkah baiknya jika kita melihat segala sesuatu dari berbagai sisi sebab Allah berkata dalam Qs.Al-Baqarah:126 bahwa segala sesuatu yang menurut manusia buruk bisa jadi itu ternyata adalah hal yang baik begitu pun sebaliknya. Mungkin saja selain sebagai peringatan dari Allah agar manusia dapat mengintrospeksi dirinya akan ada hikmah lain di balik segala bencana yang ada di Indonesia. Pasti akan ada hal baik meskipun jumlahnya sedikit di tengah-tengah hal buruk yang terjadi, hanya saja kita masih harus bersabar dan berikhtiar untuk saat ini.

Salah satu hal yang patut disyukuri untuk saat ini adalah banyak sekali lembaga atau kelompok masyarakat yang saling bergerak untuk membantu korban di seluruh titik bencana di Indonesia dengan cara membuka donasi berupa uang maupun barang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang selalu bersedia membantu ketika saudaranya sedang mengalami musibah. Keadaan di Indonesia dan apa yang dilakukan oleh masyarakatnya saat ini seperti filosofi kintsugi, salah satu metode perbaikan keramik yang mengalami retak atau pecah dengan cara merekatkannya kembali menggunakan bahan khusus yang dicampur emas, perak, atau perunggu. Indonesia ibarat sebuah keramik dan bencana serta musibah yang terjadi adalah hal yang membuat Indonesia terpuruk, kemudian kita sebagai masyarakat Indonesia yang turut menolong satu sama lain seperti bahan khusus dengan campuran emas yang berusaha membantu memulihkan keadaan di Indonesia.

Mungkin rumah warga, fasilitas, maupun kondisi psikis korban yang terkena dampak bencana belum tentu akan kembali seperti sebelumnya, serupa dengan keramik yang diperbaiki dengan metode kintsugi tetap akan terlihat pecahan dan retakannya. Namun, kita akan menemukan banyak pembelajaran dan hal baik lainnya dari sudut pandang yang berbeda.

Indonesia memang belum baik-baik saja, bahkan ada beberapa wilayah masih harus menghadapi bencana yang belum usai seperti erupsi Gunung Merapi. Butuh waktu yang panjang di setiap proses pemulihan pascabencana, jangan sampai uluran tangan kita hanya sebatas ketika bencana terjadi saja. Di mana pun kita menitipkan bantuan kepada mereka, yang terpenting adalah didasari dengan niat ikhlas dan doa terbaik.

Mungkin Allah sedang rindu dengan kita yang berdoa dan mendekat pada-Nya. Besar harapan semoga keadaan Indonesia saat ini cepat membaik dan tidak ada lagi banjir, longsor, gempa, maupun bencana lain di bulan-bulan berikutnya hingga akhir tahun 2021 nanti.

Author

  • Laz Zakat Sukses

    Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses merupakan Lembaga Amil Zakat yang fokus pada program pemberdayaan masyarakat Dhu’afa. Didirikan dalam bentuk badan hukum yayasan dengan akte pendirian No.1 tanggal 02 Mei 2011, Notaris Nur Qomsah Sukarno, S.H. dan telah mendapatkan izin operasioanal sebagai Lembaga Amil Zakat dari Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat No. 1082 Tahun 2017. Dengan tekad yang kuat kami hadir sebagai Lembaga Pengelola Zakat, Infak, dan Shadaqah (ZIS) dan menjadikan ZIS sebagai pilar kokoh penopang kemuliaan dan kesejahteraan umat. Lewat program – program yang kami jalankan, manfaat pendayagunaan dana ZIS akan terasa menyeluruh dan tepat sasaran.